Dalam melakukan budidaya tanaman
sayuran khususnya tanaman kubis terdapat kendala atau masalah yang bisa
dibilang sangat riskan yaitu gangguan OPT (organisme pengganggu tanaman).
Keberadaan OPT ini dapat menimbulkan kerugian baik secara kualitatif maupun
kuantitatif pada tanaman sejak pembibitan sampai pascapanen. Prinsip PHT (Pengendalian Hama Terpadu) dan
prinsip tanaman sehat adalah salah satu upaya untuk menekan gangguan OPT pada
budidaya tanaman. Tetapi pada
kenyataannya sampai saat ini banyak petani yang belum mengetahui dan mengerti
betul tentang prinsip PHT dan prinsip tanaman sehat.
Salah satu metode penyuluhan dalam menerapkan
PHT untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap petani dalam
pengendalian OPT adalah dengan dilaksanakannya sekolah lapang pengendalian hama
terpadu (SLPHT). Disamping itu SLPHT juga merupakan salah satu dari program
pemerintah yang menitikberatkan pada
pemberdayaan petani. Metode ini memiliki kelebihan diantaranya
berprinsip pendidikan orang dewasa, cara belajar lewat pengalaman, perencanaan
dan pengambilan keputusan secara partisipatoris di dalam kelompok.
Di Kecamatan Ngantru pada saat ini
dilaksanakan kegiatan SLPHT, lebih tepatnya di Desa Pinggirsari yaitu di
kelompok Tani Harapan. Petani di kelompok ini banyak yang melakukan budidaya
kubis, untuk itu SLPHT yang dilaksanakan adalah SLPHT tanaman kubis. Selama ini
dalam melakukan budidaya tanaman kubis para petani masih menggunakan metode
konvensional tanpa memperhatikan prinsip PHT dan prinsip tanaman sehat.
Terutama dalam hal pengendalian hama dan penyakit tanaman kubis itu sendiri.
Dalam prinsip PHT dan prinsip tanaman
sehat lebih mengutamakan melakukan kegiatan pengamatan dan pengendalian, bukan
pemberantasan. Kegiatan pengamatan dilakukan mulai dari pembibitan sampai
dengan panen. Pengamatan ini difokuskan pada ada tidaknya OPT pada tanaman yang
dibudidayakan. Cara pengendalian OPT pada prinsip PHT bukan berarti tidak
menggunakan pestisida sama sekali, tetapi bijak dalam penggunaan pestisida. Pestisida
tetap digunakan apabila OPT yang menyerang tanaman telah melebihi ambang batas
ekonomi. Hal ini dimaksudkan dengan dilaksanakannya prinsip PHT pada
pelaksanaan budidaya tanaman maka akan didapatkan tanaman yang sehat, dan ekosistem
seimbang karena masih ada musuh alami yang bisa memangsa hama tanaman. Tetapi
jika penggunaan pestisida berlebihan bukan tidak mungkin musuh alami ikut
musnah bersamaan dengan OPT.
Petani menyambut baik adanya program
SLPHT ini, mereka berharap dengan menerapkan prinsip PHT dalam melakukan
budidaya kubis tanaman menjadi sehat sehingga bisa meningkatkan produktifitas
hasil panen sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan mereka pada akhirnya.
Selain itu diharapkan jika prinsip PHT diterapkan akan menyelamatkan lingkungan
sekitar bebas atau paling tidak sedikit dalam penggunaan bahan kimia.
Kegiatan ini dilakukan dengan
metode praktek langsung yang dipandu oleh POPT, dan PPL selama satu musim
tanam. Karena dengan metode praktek langsung maka, kegiatan SLPHT dilakukan
dilahan kubis petani. Peserta yang mengikuti kegiatan SLPHT ini sejumlah 25
orang.
Diharapkan kedepan kegiatan ini berkelanjutan dan bisa
dilaksanakan pada kelompok lain dengan komoditas yang sama maupun yang sesuai
dengan spesifik lokalita.
0 komentar:
Posting Komentar