Senin, 11 Maret 2013

Pengembangan Ketela Varietas Gajah di Desa Banjarsari



Budidaya Ketela pohon yang dilakukan oleh petani di Desa Banjarsari Kecamatan Ngantru  selama ini belum intensif, hanya sebagai tanaman sela dan di tanam di pekarangan rumah hanya untuk mencukupi kebutuhan keluarga saja. Budidaya ketela pohon akan sangat menguntungkan jika dilakukan dengan intensif baik dari segi budidaya maupun vareitas yang di tanam.
            Hadi Gunawan merupakan salah satu petani di Desa Banjarsari yang tergabung dalam kelompok Sari Tani I mencoba membudidayakan ketela pohon secara itensif. Vareitas yang di tanam adalah vareitas gajah yang di datangkan langsung dari Kalimantan. Menurut Mas Gun (panggilan Hadi Gunawan) potensi hasil yang di dapat jenis varietas gajah ini mencapai 20 kg per pohon. Budidaya tanaman ketela ini di lakukan mulai bulan November 2012.  Olah tanah dengan di bajak kemudian di beri pupuk dasar. Penanaman yang di lakukan sedalam 4 mata ketela di harapkan akan tumbuh  dari 3 mata yang tertancap ke tanah.
            Menurut Husein Triyanto, SP  selaku Koordinator BPP Ngantru, budidaya ketela pohon  dengan varietas gajah   yang dilakukan  oleh Mas Gun  merupakan yang pertama di Kecamatan Ngantru.
Pendampingan oleh PPL akan terus dilakukan sampai panen dan akan mempelajari kendala-kendala yang ada sehingga bisa memecahkan semua problema yang terjadi. Pengembangan ke petani lain akan di lakukan secara bertahap mengingat potensi dari budidaya ketela ini besar dan hasil yang didapat akan sangat memuaskan.  

Kamis, 21 Februari 2013

HARAPAN KU…… SEMOGA………Berlanjut dan berhasil



Kamis pukul 05.30 wib, 21 Februari 2013, dilahan pertanian tanaman padi wilayah Desa Pulerejo , para petani telah berkumpul untuk memulai aktifitas bersama yaitu “gerakan pengendalian penyakit tanaman padi” . Gerakan ini, seperti kegiatan akhir bulan yang lalu tetap menggunakan agen hayati khususnya Corrine bactery sebagai agen pengendali penyakit yang menyerang tanaman padi musim ini . Penyakit padi ini (red stripe, brown spot,  sheath rot, stem rot,, sheathblight, bacterialleaf blight, blast, bacterialleaf streak) sangat membuat was-was para petani desa di wilayah Kecamatan Ngantru.


Harapan petani,pengurus kelompok maupun petugas lapangan, semoga di wilayah Desa Pulerejo pada musim ini serangan penyakit tersebut dapat dikendalikan, sehingga produktifitas padi pada musim ini akan dapat meningkat,Tentunya hal ini menjadi harapan seluruh warga. Dalam penyampaian informasi ( Abdul Wahid  (POPT) dan Mudayat SPt (Penyuluh)) tidak bosan-bosan menyampaikan, bahwa kegiatan ini sebagai upaya untuk pengendali serangan penyakit. Dalam melakukan tindakan dan upaya pelestarian lingkungan diperlukan kebersamanaan , gotong royong, terpadu, sangat diharapkan unutk keberhasilan dan majunya usaha pertanian.
 

Rabu, 30 Januari 2013

PEMBUATAN BIHUN JAGUNG



           Jagung merupakan komoditas yang mempunyai banyak manfaat dan baik untuk kesehatan. Jagung dapat diolah menjadi berbagai produk olahan diantaranya menjadi bihun jagung. Bihun yang ada dipasaran mempunyai tekstur yang halus dan mudah hancur, karena terbuat dari tepung beras dan sedikit campuran tepung lain.
            Jagung yang digunakan untuk pembuatan bihun jagung adalah jenis jagung unggul (hibrida) yang hasilnya lebih mengembang dari pada bihun beras. Proses pengolahanya harus higienis dari awal sampai akhir. Bihun jagung diproses dari pati jagung murni 100% hanya sedikit ditambahkan dengan air sehingga hasilnya lebih kenyal dari bihun beras, pembuatanya tidak menggunakan zat pengawet dan zat lilin sehingga aman untuk dikonsumsi.

Senin, 28 Januari 2013

GERAKAN "SENIN 28 JANUARI 2013"



“Gerakan” Pengendalian penyakit tanaman padi, dengan penggunaan agen hayati, dilaksanakan di lahan pertanian desa pulerejo pada hari senin 28 januari 2013. Kegiatan ini dipelopori oleh UP-FMA Desa Pulerejo. Walaupun program  feati telah berakhir, tetapi unit pengelola penyuluhan oleh petani ini masih melukiskan kegiatannya.
UP-FMA Pulerejo diketuai oleh Bapak Haji Sojo, sesuai namanya “sojo” mempunyai makna ”bertambah”. Sehingga apa yang diharapkan program pada masa itu dapat dijadikan tonggak untuk lebih maju dalam usaha pertanian mendatang.
Untuk mengawali kegiatan tersebut, POPT Kecamatan Ngantru ( Abdul Wahid) dan Penyuluh Pertanian ( Mudayat, SPt) ,mulai pukul 05.30 WIB memberikan informasi berkaitan dengan agen hayati tersebut.
Agen Hayati yang digunakan dalam kegiatan ini adalah Corynebacterium sp. Menurut Suhardi dkk (PemanfaatanAgens Hayati dalam pengendalian OPT, Laboratorium PHPTPH Tulungagung) corynebakterium sp, dapat digunakan untuk mengendalikan beberapa jenis penyakit, baik pada tanaman pangan maupun hortikultura. Tanaman pangan antara lain: Xanthomonas oryzae, BRS, Pyricularia oryzae dan Cercospora oryzae, Tanaman hortikultura antara lain: Penyakit layu pada tanaman (tomat, cabai), penyakit akar gada padsa tanaman kobis dan penyakit layu pada tanaman pisang.