Rabu, 30 Mei 2012

SLPHT Jalan, Produktifitas Aman


Dalam melakukan budidaya tanaman sayuran khususnya tanaman kubis terdapat kendala atau masalah yang bisa dibilang sangat riskan yaitu gangguan OPT (organisme pengganggu tanaman). Keberadaan OPT ini dapat menimbulkan kerugian baik secara kualitatif maupun kuantitatif pada tanaman sejak pembibitan sampai pascapanen.  Prinsip PHT (Pengendalian Hama Terpadu) dan prinsip tanaman sehat adalah salah satu upaya untuk menekan gangguan OPT pada budidaya tanaman.  Tetapi pada kenyataannya sampai saat ini banyak petani yang belum mengetahui dan mengerti betul tentang prinsip PHT dan prinsip tanaman sehat.
Salah satu metode penyuluhan dalam menerapkan PHT untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap petani dalam pengendalian OPT adalah dengan dilaksanakannya sekolah lapang pengendalian hama terpadu (SLPHT). Disamping itu SLPHT juga merupakan salah satu dari program pemerintah yang menitikberatkan pada  pemberdayaan petani. Metode ini memiliki kelebihan diantaranya berprinsip pendidikan orang dewasa, cara belajar lewat pengalaman, perencanaan dan pengambilan keputusan secara partisipatoris di dalam kelompok.

Tanaman Sehat,Lingkungan Seimbang dengan SLPHT

Kelompok tani harapan sebagai sasaran kegiatan SL PHT tanaman kobis, pada hari selasa, 29 Mei 2012 resmi dimulai pelaksanaan pembelajaran. Hadir pada saat itu ; Sugeng (mewakili Dinas Pertanian Tanaman Pangan), A.Wakid (POPT Kec.Ngantru), Husein Triyanto (Koordinator Penyuluh Pertanian Kec.Ngantru), Pramudianto (Lab. Hama dan Penyakit Tan.Pangan dan Horti. Tulungagung)

Kelompok Tani Harapan Desa Pinggirsari Kec.Ngantru, Kab.Tulungagung berangotakan 35 orang, yang diketuai oleh Sdr. Sunyoto.Diwilayah kelompok tani harapan , anggotanya berbudidaya  Kobis, Jagung, Cabe dan sayuran lainnya. Luas lahannya mencapai 49,66 Ha. Dimana luas sawahnya; 21,25 Ha, tegal 2,71 Ha dan pekarangan 25,7 Ha.

Dalam sambutan pembukaan itu disampaikan ke anggota kelompok tani/petani yang belajar mampu mengamati tanaman kobis secara menyeluruh. Erat hubungannya dengan hama , penyakit serta musuh alami. Singkatnya dalam pembelajarannya ini, berdampak  pada budidaya yang sehat. Sehat bagi tanaman ,ekosistem lingkungan seimbang dan aman bagi  komsumen.

Senin, 14 Mei 2012

Gubuk Baru, Harapan Baru Petani....


Hubungan kemitraan dengan pihak ke tiga diantaranya bisa perusahaan penyedia benih, atau perusahaan-perusahaan lain penyedia saprodi lainnya ,Penting bagi kelompok tani , gapoktan pada umumnya dan petani pada khususnya. Hal ini dibuktikan pada gapoktan Tani Mulyo Desa Pakel Kecamatan Ngantru.
Pada hari Rabu tanggal 09 Mei 2012 telah diresmikan gubuk pertemuan petani yang mana bantuan ini merupakan bagian dari program internasional Pioneer Grand. Acara pada hari itu dikemas dalam Big Farmers Meeting yang dihadiri oleh Mitra Andalan Pioneer (MAP) yaitu petani –petani yang tergabung dalam kelompok tani dan gapoktan yang telah lama bermitra dengan pioneer itu sendiri dan juga dinas terkait dalam hal ini para penyuluh pertanian kecamatan Ngantru beserta Mantri Tani Kecamatan Ngantru dan POPT, Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan, serta perwakilan dari gapoktan seluruh desa di Kecamatan Ngantru.